Cool Running (1993) Movie Review

3:39 PM




Derice Bannock adalah seorang atlet lari 100 m dari Jamaika. Ia mewarisi bakat ayahnya, Ben Bannock, yang juga seorang pelari 100 m dan pernah menggondol emas Olimpiade beberapa tahun lalu. Ia bertekad meneruskan jejak ayahnya dengan meraih emas dalam Olimpiade 1988. Namun sebuah insiden terjadi ketika babak final seleksi Olimpiade. Derice tersandung pelari lain, Junior Bevil, sehingga membuatnya gagal menjadi wakil Jamaika dalam cabang lari 100 m. Menyadari kenyataan tersebut, dia memikirkan cara lain agar bisa mengikuti Olimpiade 1988.

Suatu saat, Derice melihat foto ayahnya bersama seseorang di sebelahnya, dan mencari tahu tentang orang tersebut. Ia adalah Irv Blitzer, seorang pemain bobsled. Maka dari itu, karena ada perlombaan yang akan diadakan dalam jangka waktu ke depan, ia meminta Irv Blitzer untuk mengajarinya. Namun, awalnya Irv Blitzer menolaknya, karena ia pernah mempunyai sebuah pengalaman buruk di bobsled. Tetapi, Derice selalu membujuknya dan memintanya untuk mengajari Derice berserta timnya bermain bobsled. Perjuangan Derice pun tidak sia-sia, Irv Blitzer akhirnya memutuskan untuk mengajari Derice berserta teman-temannya. Awalnya, sangatlah sulit untuk memainkannya, namun karena tekad dan perjuangan serta semangat yang membara yang ada, mereka pun bisa menaklukan bobsled.

Bagi Derice, ini adalah peluang untuk mengikuti Olimpiade musim dingin 1988 di Kanada. Ia mengajak teman baiknya, Sanka, dan mantan atlet lari yang gagal dalam seleksi, Junior Bevil dan Yul Brenner untuk menjadi rekan setim. Berbagai kendala siap menerjang mereka berlima. Jamaika merupakan negara yang panas dan tidak punya salju, sedangkan Bobsled merupakan olahraga musim dingin. Waktu pelaksanaan Olimpiade hanya tinggal 3 bulan saja.

Ketika olimpiade, banyak orang meremehkan tim mereka, karena negara asal mereka, Jamaica, tidak terkenal akan bobslednya. Bahkan, Jamaica dianggap negara yang tidak terkenal, karena Jamaica adalah sebuah pulau yang kecil. Namun, walaupun begitu, cemooh yang mereka dapatkan, tidak membuat mereka patah semangat, ataupun mental breakdown. Derice pun sempat diberi tahu oleh orang lain, bahwa pelatihnya dahulu melakukan kecurangan yang fatal, namun hal tersebut tidak membuat Derice terpengaruh akan orang tersebut. Karena sifatnya tersebut yang selalu positif, pantang menyerah, dan selalu ingin berusaha, akhirnya Jamaica maju ke babak selanjutnya. Orang-orang yang meremehkan Jamaica, akhirnya pun tidak meremehkan lagi. Namun, ketika di babak selanjutnya, mereka mengalami hal yang tidak terduga. Tiba-tiba, bobsled mereka hancur, dan tak dapat dipergunakan. Namun, walau seperti itu, mereka tetap membawa bobsled tersebut dengan menentengnya agar tetap dapat menuju ke garis finish. Walaupun, dengan menenteng ataupun tidak, tidak akan membawa mereka ke final. Namun, mereka bertanggung jawab akan sesuatu hal yang mereka sedang jalani. Mereka beranggapan bahwa apapun yang mereka jalani harus selesai pada waktunya.

4 tahun berikutnya, mereka mengikuti lomba tersebut kembali dengan lawan-lawan yang sepadan.
Jadi, sebuah pelajaran yang cukup menarik yang dapat kita pelajari. Kita harus selalu berpikir positif, pantang menyerah, serta selalu rendah hati kepada siapapun (tidak terkecuali orang yang tidak menyukai kita). Kita pun tidak boleh meremehkan seseorang, karena seseorang tersebut bisa berubah melebihi batas kemampuan kita. Tidak boleh juga menilai seseorang dari luarnya saja, namun harus ke dalamnya.

Saat itulah kita akan percaya bahwa mimpi yang kuat mampu mengangkangi segala keterbatasan.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe Now!

Popular Posts